Minggu, 22 Januari 2012

MENULIS YUK MENULIS


     Menulis atau mengarang bagi sebagian orang termasuk saya merupakan kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Keinginan ada, kemauan kuat, tapi mau memulai itu yang sangat berat. Padahal seandainya kita pikir-pikir, menulis kan juga pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan. Iya, kan ? Nah, kebetulan pas lagi nyambangi blognya Mbak Naqiyyah Syam, saya menemukan artikel yang semoga aja menjadi inspirasi bagi saya khususnya dan rekan-rekan blogger lainnya untuk memulai menulis. Dan artikel tersebut saya copy untuk saya bagi dengan rekan-rekan.

MENULIS YUK MENULIS
oleh Kumpulan Cerpen Anak Kompas pada 29 Mei 2011
Sebuah artikel di lembar Kompas Anak, 29 Mei 2011
Semoga bermanfaat 
     Berkali-kali mengirim naskah ke redaksi sebuah majalah, tetapi tak kunjung dimuat? Kita pasti kecewa, sedih, dan penasaran. Tak jarang hal tersebut membuat kita patah arang, dan ujung-ujungnya malas mencoba.
Pendapat seperti itu, diakui atau tidak, berkecamuk di dalam benak kita yang pernah mengirim naskah, gambar, atau puisi.
Untuk bisa menulis dan bisa dimuat memang membutuhkan kesabaran. Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar kita punya daya juang itu?
1. Tetap semangat karena kegagalan naskah kita bukan karena jelek.
     Redaksi sebuah majalah, atau koran anak, tentu menerima banyak sekali naskah, bukan hanya darimu saja. Dari sekian ratus naskah yang masuk sudah tentu pasti banyak yang bagus. Namun, karena keterbatasan halaman, naskah-naskah bagus tersebut harus rela mengantre atau bahkan tidak dimuat.
2.  Belajar dari naskah yang sudah dimuat.
     Seperti apa keinginan redaktur perihal gaya tulisan. Coba perhatikan, bagaimana rasa kata, gaya bahasanya, isi naskah, dan enggak lupa sisi aktualitasnya. Sangat mungkin dari proses mengidentifikasi karya itu kita bisa menemukan selera redaktur media bersangkutan.
3.  Pilih rubrik yang sesuai.
     Jika kamu tergolong pandai menulis puisi jangan buru-buru mengejar rubrik lain, seperti cerpen atau lainnya. Kuasai dulu sampai benar-benar lancar pada rubrik tertentu. Setelah itu baru bisa berekspansi ke rubrik lain.
4.  Bentuk kelab menulis.
     Dengan wadah sebuah kelab menulis, kamu bakal memperoleh motivasi. Pasalnya, jika ada satu orang yang dimuat, pasti akan membuat yang lain merasa terpacu untuk mengikuti jejaknya. Dari pertemuan dengan teman berhobi sama, bisa terlontar ide yang menarik. Tak ada salahnya sesekali mengundang narasumber yang berkompeten untuk ngobrol alias diskusi kepenulisan di komunitasmu.
5.  Terus berlatih.
     Latihan menulis sangat penting artinya dalam mengasah kemampuan kita dalam hal apa pun. Tak terkecuali kemampuan menulis. Otot, ingatan, juga kemampuan akan kian terasah. Misalnya bagaimana kita menemukan ide, mengobservasi, baru mengemas menjadi sebuah naskah yang enak dibaca. Itu semua dibutuhkan latihan terus-menerus.
Menulislah terus, dimuat atau tidak, tetaplah menulis. Menulis itu juga mengasah dalam menuangkan ide dengan jelas dan teratur.
Semakin sering kita menulis, semakin banyak ide yang akan muncul dari otak kita. Kita menjadi semakin kreatif. Kebiasaan menulis itu biasanya diiringi dengan kesenangan membaca.
     Jadi, kita baru sekali-dua kali gagal dimuat bukan berarti semuanya telah usai. Usaha terus ya, jangan pernah patah arang!
Sukron Makmun Penulis Lepas
**
Menulis dan membaca erat sekali hubungannya. Seseorang yang senang menulis biasanya juga suka membaca. Tetapi jangan salah, orang yang senang membaca tidak selalu suka menulis.
Untuk menjadi seorang penulis, kita membutuhkan ide, pengetahuan yang luas, dan punya kecerdasan berbahasa. Semua itu bisa kita peroleh dengan rajin membaca. Bahan bacaan bermacam-macam, mulai dari buku, majalah, koran, tabloid, hingga bacaan online.
Bagi teman-teman yang tidak suka membaca, tetapi ingin menjadi penulis, langkah awal membaca bisa dengan memilih buku yang banyak gambar dan berwarna, dengan tulisan yang sedikit seperti komik.
Komik banyak jenisnya, misalnya komik perjuangan, komik pelajaran bahasa, komik ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Selain membaca komik, cobalah membaca buku yang tipis, banyak gambar, sehingga belum sempat bosan bacaan sudah habis terbaca.
Membaca sebaiknya dilakukan saat kita sedang santai. Kalau biasanya kita melewatkan waktu kosong dengan menonton televisi atau main game online, sekarang gunakan dengan membaca. Jadikanlah kebiasaan membaca ini sebuah kesenangan sehingga tidak ada paksaan atau keharusan.
Satu hal yang harus diingat, jangan membatasi diri hanya membaca satu jenis bacaan saja.Misalnya, selain suka membaca cerita pendek, bacalah juga cerita sejarah, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Membaca membuat kita lebih cerdas, lebih peka terhadap tata bahasa, dan lebih teratur dalam menuangkan ide.
Langkah berikutnya, bila kamu suka menulis puisi, bacalah puisi teman-teman yang dimuat di media anak, juga buku kumpulan puisi anak-anak. Dari bacaan ini kamu akan tahu cara penulisan dan penuangan ide.
Begitu juga dengan kesenangan menulis cerpen, dengan banyak membaca, terutama cerpen, kita mempunyai kepekaan bahasa, ketajaman ide.
Dengan membaca buku, kita dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun.
Dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Membaca mengajak kita mengetahui ide dan cara penuangannya, sekaligus mengenal susunan bahasa yang enak dibaca.
Retnowati, Kompas Anak

 Sumber dari Blog :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar